Minggu, 13 Februari 2011

love poem 3


Waktu kecil, tanganku pernah terluka karena buku.
buku gambar itu dibeli oleh pengasuhku dari pasar.
buku gambar yg cantik dengan gambar burung biru.
tidak sesakit waktu terluka kena pisau atau terjepit pintu, tetapi aku kaget karena terluka oleh kertas.
Berdarah. Hanya begitu saja aku merasa sakit.
dan luka yang tipis dan tajam itu cukup lama.
Setiap kali aku melihatnya, aku ingat hal itu.
sakit.
Luka yg terabaikan kalau tdk dilihat
terus teringat karena tertanam dlm benakku.
sampai daging baru mengisi luka.
Sakit.
jelas sakit. Sampai menyadarkan batas antara mimpi dan kenyataan.
sampai bisa mengetahui pedang yang disembunyikan
dengan syaraf yg tumpul.

setetes darah. Tidak membuat tanah menjadi merah.
tidak timbul perubahan apapun juga.
Apakah ini mimpi?
Apakah aku terluka parah dalam mimpi buruk ?
sakit.
tapi tak bisa kutemukan luka.
meski tak bisa kutemukan, air mataku tdk berhenti.

Siapakah aku?
tidak.
Apakah aku?
waktu itu pertama kalinya... aku menyadari kalau aku berbeda.
kalau dipikir-pikir, lumayan cepat juga.
baru satu bulan sesudah tinggal bersama.
Sayap hitam yg tak mungkin ada.
dan udara yg berat menekan...
hiasan yg hancur. Jendela yg berantakan. Hadiah yg tak tersampaikan.

Aku akan membawanya.
Aku akan menjemput dia.
waktu pertama kali aku bertemu dengannmu juga.,
mungkin aku akan menjemputmu.
Petunjuknya adalah...
melebarkan kedua lenganku.
memeluk bahu kecilnya dalam pelukanku.
dan intinya smile. :')





Sabtu, 12 Februari 2011

love poem 2

Sepertinya aku..
aku masih mengembara sendirian di situ.
bulu matamu yang panjang...
rambut..
yang bersinar..
terkena sinar matahari...
dan..
jari tangan yang putih..
manis katamu...
sekalipun itu suara yang enak didengar...

waktu itu masih baru.
Aku sadar ada yang tak beres.
aku hanya..... aku tidak mengharap pujian.
Aku hanya berharap tangan yang mulia yang lembut membelai rambutku.

Seperti biasa sambil tersenyum ramah.
Di terpa angin yg menyejukkan di bawah sinar matahari yang menyenangkan...
seperti biasa...
ah, aku
betapa aku anak yg kejam..

love poem 1

salam kepada pagi

langit yang penuh di atas kepalaku..

fajar yang mulai menyingsing...
gunung yang tetap putih...
rumput yang menggelikan telapak kaki kecilmu.
Angin yang membuat rambutmu yang tak tersisir bebas tergerai...
udara yang penuh di pelukanmu...

duniaku yang indah.
surgaku.
dan.. hari ini kita bertemu lagi..
di bawah terang sinar matahari..

Saking senangnya, hari ini aku memberi salam kepada matahari.
juga kuberi salam pada pagi.

hari ini juga...
aku pergi menemuimu.
salam kepada sinar matahari.
untunglah mimpi buruk hanyalah mimpi.
Aku senang bertemu kamu lagi dalam sinar putih matahari.
Hari ini juga bri salam kepada pagi.

Kamis, 10 Februari 2011

Apologize

I'm sorry for some posts make you unconvenient.
because i made this blog like many years ago.
Now I will replace some of my older posts.